Mauro Zijlstra Tak Akan Termakan Provokasi Arab Saudi: Saya Tak Mudah Marah

 Timnas Indonesia bakal menghadapi Arab Saudi dalam laga pertama Grup B Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, pada Kamis (9/10) pukul 00:15 WIB. Mauro Zijlstra mewaspadai trik provokasi tim tuan rumah.

Salah satu tantangan menghadapi tim Timur Tengah termasuk Arab Saudi adalah provokasi dari pemain mereka. Zijlstra mengaku sudah mempelajari siasat semacam itu dari laga melawan Lebanon pada September lalu. Kali ini, ia dan rekan-rekannya akan lebih berhati-hati.

"Ya, saya bukan orang yang mudah marah. Jika seseorang melakukan sesuatu pada saya, saya tetap tenang. Jadi bagi saya itu [provokasi] bukan masalah. Tapi ada beberapa pemain yang bereaksi terhadap itu. Dan mereka mendorong balik atau hal-hal lain," ujar Zijlstra kepada kumparan.

"Tapi kami harus waspada terhadap itu karena, ya, kami bermain di kandang Saudi. Jadi, kami tidak perlu memiliki banyak duel fisik atau semacamnya. Kami perlu menang. Tapi kami harus tetap tenang dalam pikiran," lanjut pemain FC Volendam itu.

September lalu, Timnas Indonesia ditahan Lebanon 0-0 dalam laga kedua FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya. Pertandingan diwarnai keributan antarpemain dari kedua tim, terutama pada pengujung laga. Akibat keributan tersebut Jay Idzes dan Kevin Diks mendapat kartu kuning.

Duel ini berjalan keras dan tensi tinggi hingga akhir pertandingan. Hal ini tak lepas dari provokasi pemain lawan saat menolak menerima bola dari Marselino Ferdinan untuk melakukan lemparan ke dalam, yang kemudian membuat Thom Haye bereaksi.

Patrick Kluivert sudah mewanti-wanti para pemainnya kala itu. Pelatih asal Belanda tersebut meminta agar para pemain Timnas Indonesia tidak terpancing lagi di laga lain.

"Kita harus tetap berpikir dingin, tetapi hal-hal seperti ini memang terjadi. Seperti yang saya katakan, kita akan belajar. Tapi kita harus berhati-hati karena pertandingan berikutnya akan lebih sengit, jadi kita harus tetap tenang," ujar Kluivert kala itu.